Senin, 31 Oktober 2011

Green Zone


Apakah kalian pernah menyimak masalah konflik irak? Apakah kalian tahu apa yang sebenaranya terjadi di Irak? dan apa kalian tahu apa sesungguhnya yg melatar belakangi invasi Amerika ke Irak? ya....seperti itulah rupanya yg mencoba digambarkan oleh Paul Greengrass dalam filmnya "Green Zone".

Film ini dibuka dengan malam dimana penyerangan Amerika ke Irak dimulai, dari situlah tidak diraguka lagi gaya penyutradaraan Paul Greengrass langsung terasa layaknya "bourne supermacy&ultimatum", yang sama-sam d bintangi oleh Matt Damon.

Miller (damon) adalah seorang letnan yg membawahi beberapa prajurit yg bergerak khusus di divisi pencarian senjata yg di anggap menjadi "ancaman bagi seeluruh dunia" yaitu divisi pencarian senjata pemusnah massal.
Dengan mengandalkan informant yg tidak diketahuai keberadaanya karena di anggap rahasia, miller dan anak buahnya bergerak dari satu tempat ketempat lainya demi mencari senjata pemusnah massal itu, yg tentu saja sesuai dengan petunjuk yg diberikan dari informant yg tidak diketahui keberadaanya itu.
Namun apa yg terjadi...? tidak satupun tempat yg ia datangi menjurus pada keberadaan senjata pemusnah massal itu.

Miller mulai curiga dan ragu akan tugas yg diembanya itu, dan sampai pada akhirnya ia mencoba mempertanyakan kebenaran akan hal yg diragukanya itu, dan dapat dipastikan bahwa ia langsung mendapat kecaman keras dari atasanya. namun miller ternyata tidak sendiri, diam-diam salah seorang petinggi di pemerintahan irak sementara mempunyai pemikiran yang sama dengan miller,dan sudah dipastikan merekapun bekerja sama demi mengungkap keraguan mereka.

Saat menonton film ini anda akan disuguhkan adegan2 menegangkan khas paul greengrass seperti dlm film 'bourne',dialog2 cepat disertai perpindahan kamera yg cepat pula benar2 mampu menggambarkan situasi irak dengan sangat baik,namun itu tidak lantas membuat kita sulit untuk mengikuti film ini.

Boleh dibilng jika anda penasaran dengan segala hal berbau irak atau lebih tepatnya 'hal yg melatar belakangi invasi amerika ke irak', boleh jadi film ini adalah jawabannya. walau pada kenyataanya film ini hanya menyadur dari sebuah buku saja (ga tau bukunya apa dan karangan siapa). Namun saya tetap memuji Paul greengrass dan teman2 yg telah berani membuat film yg saya anggap sangat hebat ini.

Boleh dibilang tidak banyak film seperti ini. Terakhir film seperti ini yg saya tonton adalah 'Syriana'.
film yg tidak hanya memperlihatkan sisi baik saja,tapi berani memperlihatkan sisi buruknya juga,bahkan bisa jadi dalang dari semua kekacauan semua ini. Kita sering melihat film amerika yg hanya mengagul-agulkan diri sendiri saja,bahkan lebih senang memperlihatkan kearogan,kesalahan dan keangkuhan negara lain. Tapi tidak untuk film ini, Paul greengrass dan timnya berhasil membuat film yg 'seimbang'(setidaknya dimata saya), dan nyatanya berhasil membuat saya terpukau.

 Overall : 8/10



Kamis, 27 Oktober 2011

Hanna


Sutradara        : Joe wright
Pemain    : Saoirse Ronan,Eric Bana,Cate Blanchett


Young,sweet,innocent and deadly, itulah setidaknya yang sedang coba digambarkan Joe wright selaku sutradara dari film terbarunya "Hanna".

Hanna (Ronan) adalah gadis muda yg selama hidupya tinggal didalam huta bersama dengan ayahnya (Bana). Walau hidup terisolir dari dunia luar, dia mendapat semacam pelatihan seperti bela diri,pengetahuan dan kecerdasan dari sang ayah. Dan bila saatnya tepat,maka dia selaku gadis muda yg penasaran dunia luar,berhak memutuskan pergi kedunia luar dengan tentu saja harus memenuhi persyaratan sang ayah.

Saya tidak akan terlalu banyak berceloteh dengan jalan cerita,bisa-bisa nanti membuat jalan cerita menjadi hambar.
"Hanna" adalah semacam ajang pembuktian bagi Joe untuk film actionya,mengingat sebelum-sebelumnya dia sangat piawai menggarap film bergenre drama yang sangat kental yg kita ketahui seperti Pride and Prejudice,Atonement dan The Soloist.

Tapi apa yg terjadi dengan film action pertamanya ini, Hanna adalah sebuah film yg nanggung menurut saya,tidak jelas Joe mau membawa kearah mana film ini,action? mystery? atau sci fi?
tidak ada satu scene pun adegan perkelahian yang membuat saya takjub melihatnya,atau suguhan mistery yg bisa membuat filmnya lebih menarik,atau mungkin jalinan emosi yang biasa dia suguhkan dengan sangat piawai di film-film dia sebelumnya.

Young,sweet,innocent saya rasa memang pas untuk gambaran sosok "Hanna", but deadly?, i don't think so.
Ronan semacam tidak menguasai wilayah medan peperanganya,muda,manis dan polos saya rasa memang iya, tapi 'mematikan'? saya rasa dia harus banyak belajar dari Hit girl.

Sebagai kesimpulan,saya benar-benar merasa kecewa dengan filmnya. Saya akui filmnya tidaklah terlalu buruk, namun ekspektasi saya yg sangat tinggi untuk film ini membuat saya benar-benar merasa telah dikecewakan.

Joe Wright seolah-olah masih meraba-raba  dengan film semacm ini.
Secara leseluruhan akting pemainpun dibawah standar,walaupun begitu Cate Blanchatt tetep paling bersinar disini.

over all : 6/10

Eat Pray Love


Eat pray love sebuah judul film yang sempat menghebohkan kala waktu disebut-sebut kalo Bali menjadi salah satu lokasi syuting bahkan sebagain besar katanya akan dilakukan di salah satu pulau eksotik yang dimiliki Indonesia ini. saya sangat excited sekali dengan kehadiran film ini yang sedkit banyak diharapkan bisa mengangakat nama Indonesia di dunia khususnya dalam bidang film dan pariwisata.

Film dibuka dengan rasa ketidakpuasan Elizabeth Gilbert 'liz' (julia robert) dalam menjalani kehidupanya,terutama masalah rumah tangga yang sedang dijalaninya. Kebingungan mengenai kapan saatnya siap mempunyai anak dan atau dimanakah posisi kebahagiaan dia sekarang ini menjadi batu ganjalan dalam hatinya yang akhirnya membawa keputusan yang pahit bagi pasangan itu,yaitu perceraian. Namun justru karena itu pula,dia akhirnya memutuskan untuk melakukan perjalanan ketiga negara yaitu Italia,India dan Bali *saya bingung kenapa ogah sekali menyebut nama Indonesia disini,walau pernah disebut satu kali* setelah sebelumnya kembali gagal merajut cinta dengan pria yang lebih muda 'David' (James franco).

Maka dimulaialah perjalanan nya itu dimulai dari Italia yang terkenal dengan makananya,lalu India dengan spiritualnya dan kemudian Bali yang menggabungkan semua unsur yang pernah liz dapatkan di Italia dan India.

Apakah hanya sekedar perjalanan wisata sajakah film ini?,tentu saja tidak,seperti yang sudah kita ketahui,film yang diangkat dari novel best seller dengan judul yang sama ini,menceritakan tentang seorang wanita yang mencari keseimbangan dalam hidupnya.
Namun sayang,Ryan Murphy selaku sutradara kurang mampu menggali 'apa sebenarnya?' yang mendasari sang tokoh untuk melakukan tindakan tersebut.
Apa dengan rasa ketidakpuasan sang tokoh utama 'liz' yang digambarkan begitu ringannya sudah cukup mendasari tindakan tersebut?, menurut saya sama sekali belum. Cara penggambaran murphy selaku sutradara dalam latar belakang sang tokoh melakukan tindakan tersebut masih saya anggap sangat 'cemen' dalam artian permasalahan yang digambarkan Murphy masih bisa diperbaiki karena belum sampai dalam tahap kronis kalau memakai istilah dalam penyakit.
Walau pada kenyataanya film ini tidaklah begitu menarik, setidaknya masih banyak bagian yang saya anggap masih cukup menarik. Roma yang memperlihatkan bagitu banyak makanan yang sampai-sampai mulut saya berair, India yang mengumbar kelucuan saat semedi dan Bali Indonesia yang,,,oh god,,,,digambarkan dengan indahnya.

Disamping semua itu,saya semakin bangga dengan aktor-aktor Indonesia, Cristin Hakim mampu membawakan karakter Wayan dengan pas bahkan sangat ok kalo menurut saya, tidak ada kecanggungan antara mimik muka,gerak tubuh serta pelapalan bahasa Inggris yang di ucapkanya. Dan Aryani Kiergenburg Wilems (aktris pembantu terbaik *under the tree*) menmpilkan sebuah penampilan yang luar biasa mengena walau hanya tampil sekilas demi sekilas,tp itu tidak masalah selama karakter yang dimainkanya begitu mengena. Bagaimana dengan peran Ketut yang dimainkan oleh warga asli lokal?, saya rasa untuk ukuran pemain pemula yang bahkan sebelumnya dia belum pernah berakting,saya rasa dia memberikan porsi yang pas sesuai karakter yang diperankaya.

Secara keseluruhanya film ini terkesan biasa saja, walau saya akui ada beberapa adegan yang mampu membuat saya betah untuk menontonya.

overall :5/10

Sector 7



Entah sutradara film ini merupakan fans dari film Alien/aliens atau bukan?,atau juga pengagum karakter Ellen Ripley atau bukan?,tapi yang pasti,sepajang filmnya kita akan disuguhi set-set yang menyerupai filmnya james cameron ataupun Ridley scott  itu. Lorong-lorong gelap,besi-besi tua serta kernyitan dan gesekan besi-besi yang membahana ruangan sungguh menyerupai film alien/aliens.

Sebelum dirilis,banyak yang menyebutkan kalau filmnya ini akan menyerupai atau setipe dengan film The host buah karya Bong-joon-ho yang phenomenal itu. Dengan memunculkan sosok monster serta carater hero diharapkan memang filmnya jauh lebih baik dari film the host.

Diceritakan sekelompok orang berkumpul di sektor 7 yang tempatnya berada ditengah lautan,untuk mencari minyak bumi. Mereka tidak tahu kalau dulunya tempat ini pernah dipakai untuk sebuah penelitian. Prustasi karena tidak kunjung mendapatkan hasil,maka sebagian orang memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat ini. Tapi seorang perempuan yang boleh dibilang salah satu pimpinan ditempat ini tetap bersikukuh kalau ditempat ini kaya akan minyak bumi walau sekarang masih belum menemukanya. Maka untuk mencari bantuan demi tidak menutup proyek ini,dia memanggil pamannya yang juga sering melakukan hal sperti ini,singkatnya dia orang yang sangat berpengalaman. Maka dimulailah proyek ini,dan disaat yang bersamaan pula bermunculan teror-teror yang tidak terduga kejadianya.

Jujur saya bilang kalau set film ini cukup berhasil menduplikasi set dari film Alien/aliens,lorong panjang yang sunyi serta gelap,besi karatan nan tua berhasil meyakinkan saya kalau budget film ini tidaklah main-main. Namun sayang,dengan set yang cukup meyakinkan itu,atmosfer yang tercipta justru sama sekali tidak terasa. Atmosfer yang seharusnya mampu membuat penonton merasa berada diposisi itu,malah sama sekali tidak terasa. Yang ada hanyalah teriakan dan lari-larian yang boleh saya bilang terlalu "riweuh". Sosok pahlawan perempuan yang "mungkin" terinsfirasi sosok ellen ripley di film alien sama sekali tidak terasa. Jalinan emosi antar pemain terkesan dipaksakan,sosok monster yang seharusnya membuat kita ngenes seperti halnya di film The Host,justru disini keberadaanya hanyalah untuk membabi buta dan mencakar-cakar saja,singkatnya tidak membuat kesan apapun.

Pada keseimpulanya,film yang setnya sudah saya bilang tadi cukup meyakinkan,terasa terbuang dengan percuma. Bahkan sosok monster yang walau tidak sekeren monster-monster buatan Hollywood,harusnya punya peranan penting layaknya monster rekaan Bong-joon ho. Film ini telah kehilangan gregetnya bahkan saat baru memasuki paruh waktu pertama. Banyak aspek yang terkesan dilupakan begitu saja sehingga membuat filmnya terasa kehilangan sebagian jiwa yang justru penting dalam sebuah film.

so, ... this is only my reviews, maybe you have different views about this movie.
My Rate : 2 out of 5 stars

*
The host : 4,5 out of 5 stars
Alien       : 3,5 out of 5 stars
Aliens     : 4 out of 5 stars

Rabu, 26 Oktober 2011

It's Complicated

Sebuah karya yg terlahir dari seorang sutradara yg pernah membuat "something's gotta give dan the holiday"....yup, she is Nancy Meyer.

Apa jadinya jika sepasang suami istri yg telah bercerai setelah sekian lama,tiba-tiba mendapatkan ritme untuk menjalin hubungan kembali....? ya...Jane (Meryl Streep) dan Jake (Alec Baldwin) setelah sekian lama mereka bercerai dan berhasil mempunyai 3 anak yg telah dewasa, tiba-tiba benih-benih cinta itu muncul kembali,padahal ini semua berada di situasi yg sulit,lihat saja Jake yg sudah mempunyai istri lagi yg ternyata jauh lebih muda dari Jane. Tapi apa salah benih-benih cinta itu muncul kembali setelah sekian lama,dan haruskah mereka mengulanginya kembali....? dan itulah salah satu inti cerita d film ini.

Setelah sekian lama berpisah karena perbedaab prinsif, Jane berhasil menata hidupnya kembali dengan sempurna tanpa bantuan siapapun. Namun saat menghadiri wisuda kelulusan anaknya d NY,ia terpaksa harus begitu dekat dengan matan suaminya itu hanya demi anak-anak,tapi justru dari situlah awal benih-benih cinta itu muncul kembali.

Jane berada di situasi yg benar-benar sulit,di satu sisi ia ingin mencoba kembali merajut hubungan dengan eks husband nya itu,tp d sisi lain lagi,ia takut bahwa perasaanya ini hanyalah sementara lantaran kesepian, atau bahkan yg paling parah adalah untuk balas dendam kepada agnes "istri jake sekarang". Jane benar2 merasa bingung sampai2 ia harus berkonsultasi dgn Dokter pribadinya, ditambah ia saat itu ia tengah dekat dengan seorang arsitek yg merancang rumahnya Adam (Steve Martin).

Film ini benar lucu dan kocak, Nancy Meyer berhasil membuat film ini begitu"nikmat" di tonton, dialog2 yg pas,akting yg pas dari para pemainya, di tambah chemistry Streep dan Baldwin yg patut di acungi jempol.

Film in pada kenyataanya tidak hanya di tujukan untuk org-org yg pernah mengalami kegagalan dalam pernikahan, tp juga kepada kita sebagai anak dalam menyikapai situsi seperti ini. intinya adalah toleransi antar anggota keluarga walau pada kenyataanya keluarga ini tidak utuh lagi. benar-benar film yg sayang untuk anda lewatkan.
Overall : 8/10

Vera Drake

Cast: imelda staunton,philip davis
Director : mike leigh

Vera drake mengangkat isu tentang aborsi yang masih tabu pada masanya itu. film yg berseting sekitar tahun 1950'an ini menceritakan tentang seorang wanita 'vera drake' (imelda staunton) yg diam-diam melakoni profesi sebagai orang yang membantu dalam menggugurkan kandungan,tentu saja secara ilegal.

Dia adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat dipuja oleh kedua anaknya serta suaminya. walau hidup dalam kesederhanaan,tapi justru ia mampu membuat keluarganya merasa bahagia. bahkan ia kerap mendapat pujian-pujian dari keluarga, teman dan kerabat dekatnya. Ia juga terkenal dengan keramahan serta kebaikanya itu.

Tapi apa yang terjadi ketika profesi gelapnya itu ternyata telah memakan korban dan telah tercium oleh yang berwenang, tentu saja ia harus mampu menjelaskan kepada semua orang apa yang sebenarnya terjadi terutama kepada keluarganya yang sudah menganggap dirinya sebagai "dewa".
Dengan dalih demi kebaikan dan niat menolong tanpa pamrih, jelas ia tidak bisa meyakinkan pihak berwenang untuk meloloskanya dari jerat hukuman,walau paktanya benar demikian. apalagi seorang temanya ternyata berhasil memanfaatkanya secara diam-diam tanpa sepengetahuan dirinya, dan tak ayal diapun tidak bisa lolos dari jeratan hukum yang menimpa dirinya.

Dan setelah semuanya berlalu, saat sang ibu kembali kerumah, maka tidak mungkin semuanya akan kembali sepeti semula.

Imelda staunton berhasil masuk nominasi oscar sebagai aktris terbaik bersaing dengan annette bening,kate winslet,catalina sandino dan hillary swank yg berhasil membawanya.


overall : 8/10

Seven Samurai

 Director : Akira Kurosawa
 Casat      : Toshiro mifune,Takashi Shimura,Yoshio Inaba,Yukiko Shimazaki,Haruko Toyama


  
Seberapa banyak film jepang bertema samurai yg pernah anda tonton…..? mungkin jawabanya sangat beragam,mulai dari yang sering,biasa saja,tau mungkin justru belum pernah sama sekali.
Tapi pertanyaannya sekarang adalah “sudahkah kamu nonton film dengan bertema samurai yang yang paling phenomenal dalam sejarah perfilman jepang yang diakui dunia sebagai salah satu film paling berpengaruh di dunia?.” Jika memang belum, ya wajar saja kalo saya pikir, karena memang film ini dibuat kurang lebih 56 tahun yang lalu,yg saya yakin walaupun anda sekarang sudah berumur kepala empat atau bahkan lima,maka anda jelas bukan berada pada jamanya film ini di buat,apalagi untuk generasi yg jauh lebih muda dari yg diatas tadi. Bahkan pada saat film ini selesai dibuat,Indonesia justru masih harus berbenah memperbaiki kondisi Negara yang carut marut yang secara kebetulan justru diakibatkan oleh Negara tempat berasal film ini buat. Jadi memang sangat dimaklumi kalau banyak orang yang belum nonton film ini,karena sejujurnya sayapun berhasil menonton film ini dari dvd bajakan yg secara tdk sengaja saya temukan (hehehee…).
Jika ada yang Tanya kenapa saya tidak mendownload saja film ini, maka jangan berharap,karena itu salah satu kelemahan saya.

Back to topic. Sebenarnya apa yang membuat film garapan sineas peraih penghargaan oscar “akira kurosawa” ini patut di tonton. Apakah karena munculnya berbagai pujian dari para kritikus dunia sehingga kita yakin film ini wajib di tonton….? Rasanya itu kurang etis jika kita belum menyaksikanya sendiri,walau memang tidak salah jika kita mengacu pada opini-opini dan kritikan orang yang memang sangat ahli dibidangnya.

“Seven samurai” film yang disebut-sebuat sebagai film terbaik garapan sineas kebanggaan jepang akira kurosawa ini menceritakan tentang para petani yang hidup disuatu desa terpencil yang merasa terancam kehidupanya oleh para bandit yang mencoba merampas semua bahan makanan meraka yg justru disaat yang bersamaan mereka harus membayar pajak kepada pemerintah, sehingga mau tidak mau meraka harus mempertahankan bahan makanan sisa pajak demi kelangsungan hidup mereka. Namun apa yang bias mereka lakukan….? Para petani dengan keahlian yang hanya bercocok tanam harus melawan para bandit yang sehari-hari mengayuh pedang dan jelas jumlah mereka tidak sedikit. Disela keputusasaan yang mendera seisi desa, ide akhirnya dilontarkan sang tetua (kalo disunda “sesepuh”) demi menyelamatkan desanya itu. Akhirnya dengan ide sang tetua untuk menyewa para samurai demi melindungi desa mereka dari para bandit, berangkatlah utusan dari desa dalam rangka mencari para samurai yang mau melindungi desanya itu. Semudah itu kah…..? jelas tidak,…karena mereka harus mencari samurai-samurai yang mau hanya dibayar dengan makan tiga kali sehari saja,karena memang itu saja yang mampu mereka berikan. Dan memang justru itu tidak gampang,mereka makin putus asa karena tidak ada satupun samurai yang mau menerima pinangan mereka dengan hanya sepiring nasi saja, sampai pada suatu saat munculah seorang pria yg membantu mengembalikan seorang bayi dari cengkraman seorang pencuri. Dan mulai dari situlah harapun muncul,satu persatu para samurai mulai bergabung dan sampai akhirnya berjumlah tujuh orang sesuai dengan judul filmnya.

Kurosawa berhasil membuat film ini begitu berkesan. Karakter-karakter yang muncul di film ini begitu jelas dan unik, kurosawa berhasil mengarahkan para pemainya sesuai dengan karakter masing-masing,sehingga hasilnya kita tidak akan lupa dengan setiap peran yang ada dalam film ini,sebab pengkarakteranya itu sengguh-sungguh sangat kuat. sebagai contoh salah satu dari ketujuh samurai tersebut terdapat samurai yang selalu banyak omong dgn gaya bicara yang arogan tapi selalu menimbulkan kelucuan di setiap waktunya,dan sampai kapanpun saya kan selalu ingat dengan karakter tersebut. Atau samurai yang diangap ketua oleh keenam samurai lainya itu,ia mempunyai karakter yang kuat pula, penuh perhitungan,tenang,cerdas namun sangat hebat dan mematikan. Saat melihat itu saya teringat karakter yang dimainkan takeshi kaneshiro dalam “red clif” buah karya john woo yang mungkin saja terinspirasi dari film ini,karena toh banyak kemiripan di dalamnya,terutama gaya dan strategi perang yang dirancangnya itu.

Saat menonton film ini kita akan dibuat tersenyum bahkan tertawa untuk beberapa kali. Kebodohan,keluguan,kebaikan,kepolosan para petani yang ada di desa ini membuat saya tidak henti-hentinya tersenyum dan tertawa,entahlah….dengan karakter-karakter unik itu seolah-olah tubuh saya tergelitik untuk secara spontan tersenyum dan tertawa. Masih ingat scene dimana kakek-kakek duduk manis di kursi tua dengan wajahnya yang keriput serta tatapan kosong dalam film “sang pemimpi”…? Saat itu saya tertawa bukan karena ada suatu dialog yg lucu,tp karena magnet si kakek tersebut walau tanpa harus bicara. Dan seperti itulah yang terjadi dalam film seven samurai,banyak sekali adegan seperti itu yang tidak henti-hentinya membuat saya tergelitik untuk tersenyum. Dan justru itulah yang menjadi sebagian nyawa film ini, tentu saja disamping pertempuranya yang mengesankan,mengingat film ini dibuat pada jaman dengan teknologi yang belum hebat seperti sekarang ini.

Film ini pada kenyataanya masih berpormat hitam putih,mungkin bukan karena paktor ksengajaan tapi memang dikarenakan teknologi yang ada saat itu, tapi entah jika memang kurosawa ingin membuat film dengan pormat seperti ini walau jika ternyata teknologi sudah bisa membuatnya lebih berwarna,karena toh pada kenyataanya dijaman serba maju seperti sekarang ini, masih banyak sineas yg masih menggunakan pormat hitam putih untuk filmnya hanya karena supaya lebih masuk akal,lebih “indah”, atau supaya lebih bisa mencuri perhatian para juri oscar,…ya itu mungkin saja.
Pormat hitam putih yang disajikan pun belum seperti hitan putih yang digunakan para sineas di jaman sekarang yang halus,lembut dengan cahaya yang pas dan dapat diatur. Dalam film seven samurai, kita akan melihat pormat hitam putih yang masih sangat kasar kalau boleh saya bilang, bahkan pencahayaanyapun masih awut-awutan seperti saat kita menonton film di proyektor,maka cahayanya itu tidak stabil, sehingga jelas kita tidak bisa melihat darah yg muncrat dari leher seseorang karena tebasan pedang seperti di film bertema samurai lainya seperti “zatoichi”. Tapi apa itu membuat film ini lantas menjadi kurang begitu gereget untuk di tonton…? Saya rasa tidak,kecuali memang khusus untuk orang-orang yang gemar hanya menonton film-film gore yang sering menumpahkan darah dimana-mana. Menurut saya walau tanpa darah muncrat, ketegangan difilm ini berhasil dibangun dengan strategi perang yang menurut saya hebat dan mungkin berhasil mempengaruhi berbagai film perang lainya.

Kesimpulanya film ini memang layak untuk sebut sebagai salah satu film paling phenomenal dan berpengaruh di dunia,karena memang pada kenyataanya seperti itu.
mampu menginspirasi dan mempengaruhi film-film setelahnya,membuat film ini sangat-sangat wajib untuk ditonton.

Karena paktor pentingnya untuk menyaksikan film ini, segeralah mencari film ini dengan kerja keras, baik itu di toko-toko terdekat atau mungkin mendownload di situs tertentu…..hehehehe….selamat berjuang.

Overall : 9/10

Lupa mencantumkan kekurangan film ini. Mungkin satu saja kekurangan film ini, hanya masalah durasi yang “mungkin” bagi sebagaian orang terlalu lama, bayangkan saja durasi 206 menit (kalo saya tidak salah).

The Boat That Rocked

sutradara : richard curtis
pemain : bill nighy,philip seymour hoffman,tom sturidge

dari sutradara love actually dan penulis skenario film four weddings and a funeral serta notting hill,lahirlah film ttg sejarah perkembangan industri radio di inggris 'the boat that rocked'.

seperti kita ketahui,richard curtis selaku sutradara dan penulis telah berhasil membuktikan kemampuanya lewat film-film yg saya sebutkan diatas tadi. walau dirinya lebih diakui kemampuanya sebagai penulis naskah ketimbang sebagai sutradara. setidaknya walaupun begitu,dia cukup membuktikan kemampuanya lewat film love actually yg banyak mengundang pujian itu.

the boat that rocked (tbtr) menceritakan ttg sebuah saluran/frekwensi radio yg mengudara selama 24 jam non stop dengan memutar lagu-lagu rock n role yang sedang begitu diminati pada jamanya itu. namun sayang saluran radio yg diberi nama 'pirate radio' itu harus mengudara secara berpindah-pindah tempat dari satu titik koordinat satu ke titik koordinat yg lainya, karena pengelola serta para penyiar dan seluruh awak kapal yg lainya sering melanggar kaidah-kaidah dan aturan yg diterapkan pemerintah baik itu dalam kaidah tata bahasa,guyonan maupun waktu penyiaran. oleh sebab itu mereka terus berpindah-pindah tempat dngan menggunakan perahu yg secara keseluruhan dikelola oleh quentin (bill nighy).

sebuah film yg sangat berwarna dan penuh dengan karakter unik didalamnya. pada intinya memang film ini menceritakan ttg awal mula perkembangan industri radio pada saat itu,namun dengan cerdik curtis menyusupkan berbagai hal yg mampu membuat film ini tidak lantas bosan untuk disimak. sebagai contoh, carll (tom sturidge) yg dikirim ibunya menuju pirate radio untk bertemu dgn ayah baptisnya quentin demi mengubah gaya hidup carll yg dianggap bandel karena telah menggunakan ganja disekolah,padahal dibalik itu semua ada hal yg jauh lebih penting dibalik pengirimanya itu. atau persaingan antar penyiar untuk mendapatkan simpati dari para penikmat pirate radio,dan bahkan masalah pribadi antar penghuni perahu the pirate sekalipun.
dan dnngan hebat pula curtis mampu menggambarkan keintiman antara penikmat pirate radio dengan para penyiarnya, walau jelas mereka berada di dua tempat yang berbeda.

curtis dalam film ini menggambarkan 'pemberontakan' yg ganas kalo boleh saya bilang. itu terlihat dengan cerita yg ditunjukan dalam film ini. bagaimana tidak?,mereka tidak mau berkompromi terhadap aturan atau sesuatu yg mengikat. masalah tata bahasa yg tidak lajim digunakan pada masanya itu,secara gamblang ditendang dengan keras, bagitu juga dengan masalah gaya hidup dan sex.

namun sayang 'keganasan' yg diperlihatkan curtis difilm ini terlalu berlebihan walau alasanya jelas ingin membuat suatu perubahan atau revolusi. toh jika saja besikap tidak terlalu arogan,niscaya pemerintahpun tidak sedemikian ngotot untuk membubarkan mereka,karena pada kenyataanya separuh penduduk inggris adalah para pendengar pirate radio.
namun balik lg ke konteks awal,ini adalah sejarah,saya tidak tahu bagaimana kondisi sebenarnya pada masa itu.
yang pasti, ini adalah salah satu film yg jelas sekali sayang apabila dilewatkan.

overall : 8/10

Selasa, 25 Oktober 2011

Youth In Revolt

cast : michael cera,portia doubleday,justin long, dll..
director : miguel arteta

Film ini menceritakan ttg obsesi seorang remaja ttg apa yg berhubungan dengan "sex"(upsss...jangan berpikir terlalu jauh dulu). Nick twisp (mchael cera), adalah seorang remaja yg boleh d bilang "tidak populer" dia di anggap kuno karena bahkan hobi-hobinya itu dianggap para wanita sebagai hobi yang membosankan. lihat saja hobinya yang lebih senang mendengarkan musik-musik klasik ketimbang mendengarkan band-band baru yg sedang di gandrungi anak-anak muda di jamanya, atau lebih memilih untuk menonton film-film klasik yang...yah ternyata dianggap membosankan juga.
hidup dengan ibunya yg gonta-ganti pacar membuatnya lebih bisa pasrah dari siapapun. ia bahkan mau melakukan apa saja yg diperntahkan ibunya tanpa harus berdebat.

tiba-tiba hidupnya berubah drastis saat ia beserta ibu dan pacar ibunya "berlibur"ke luar kota. seorang wanita cantik dan menarik mendadak muncul dalam hidupnya...sheeni shaunder (portial doubleday) dengan segera akan merubah hidupnya. saat pertemuan pertamanya itu, nick yakin bahwa wanita itu adalh untuknya,wanita yang akan menjadi pendamping hidupnya. maka dari situlah ia bertekad akan menaklukan sang pujaan hatinya itu. dan bagaimana dengan obsesinya?...ya...tentu saja itu mash menjadi tekadnya.

Dan dimulailalah petualanganya itu, dengan dibantu oleh pikiranya yg menjelma, ia berhasil melakukan hal-hal gila yang sebelumya bahkan mustahil untuk dilakukan. ide-ide nakal, jahat dan pikiran-pikiran kotor khas para remaja kebanyakn tiba-tiba berdatangan silih berganti,dan dalam sekejap nick twisp menjadi seorang "superbad".


sebuah film yang sangat menarik kalo saya bilang, film ttg obsesi yg bahkan kitapun akan berusaha mengejarnya sampai titik batas kemampuan kita. michael cera bermain begitu "pas",ia bisa menyesuaikan karakternya dengan sangat hebat. saat saya melhat penampilan pertamanya di "juno",wahh....saya pikir ini adalah cikal bakal aktor hebat,...dan saya tidak salah. walau filmnya tdk begitu banyak, tapi dlm setiap peran yg dimainkanya, ia bisa melakukanya dengan baik termasuk di film ini.

film yang banyak memberikan pesan dan "pelajaran"(upsss...sebagaian pelajaranya jangan di tiru ya) yang sehingga film ini sangat direkomendasikan untuk di tonton....

overall : 9/10....coz I love it......

*jangan heran jika sebagian karakter yang ada di film ini ada kesamaan dengan anda*