Catatan singkat
May Contain Spoiler
May Contain Spoiler
“Berakit-rakit dahulu
bersenang-senang kemudian”. Mungkin itulah pribahasa yang paling populer
ditelinga kita. Untuk mencapai sesuatu yang diinginkan maka menurut pribahasa
tersebut, kita harus ‘berakit-rakit dahulu’ yang mungkin artinya harus berusaha
dengan keras,toh mendayung rakit bukan perkara mudah bukan? Apalagi kalau arus
yang menghadang kita sangat deras.
Tapi bagaimana jika seandainya
pribahasanya kita balikan seperti ini “bersenang-senang dahulu bersakit-sakit
atau mati kemudian?”,pasti tidak ada yang mau bukan?. Dan hal itulah yang
digambarkan Darren Aronofsky dalam filmnya “Requiem for a dream”.
Entah
dari kapan nama Darren Aronofsky mulai terkenal. Saya mengenal nama dia sejak
dia berhasil membesut film “The Wrestler” yang banyak memenangkan banyak
penghargaan. Sejak saat itu saya jadi tertarik untuk menonton film-filmnya
terlebih filmnya yang berjudul Requiem for a dream yg banyak orang menyebutnya
sebagai film terbaik buatanya.
Film denga tema drugs atau obat-obatan
terlarang memang cukup sering difilmkan walau dengan konsep dan cerita yang
berbeda. Darren Aronofsky lewat filmnya “Requiem for a dream” berusaha
berbicara tentang betapa bahayanya sebuah obat “obat terlarang” jikalau
pemakainanya tidak sesuai dengan aturan.
Filmnya dibuka dengan tidak
basa-basi. Aronofsky langsung memperlihatkan betapa bahayanya seorang pecandu,bahkan
karena saking kecanduan obat tersebut,maka ia akan rela melakukan apapun.
Saya sangat penasaran dengan film
yang banyak mendapat pujian ini. Seperti apakah kiranya Aronofsky akan
menggarap film dengan tema seperti ini. Saya sempat pesimis di limapuluh menit
pertama,Aronofsky sepertinya hanya memperlihatkan efek kesenangan dari sebuah
obat saja. Saya sempat berkata terhadap diri saya sendiri, “akan terus-menerus
seperti ini kah?”. Tapi ternyata Aronofsky seolah sedang bermain denga kita
sang penonton. Karakter-karakter dalam film ini seolah sedang dibawa ketitik
puncak dengan kenikmatan tertinggi,dan sampai pada akhirnya Aronofsky
menjatuhkannya dengan seketika ketitik paling dalam yang sepertinya mustahil
untuk kembali lagi. Dan tanpa terasa penontonpun (saya),berhasil ikut terseret
kedunia yang diciptakan Aronofsky.
Pada kenyataanya difilm ini
Aronofsky tidak hanya melulu memperlihatkan sisi drugs nya saja,tapi juga
faktor-faktor yang menyebabkan kenapa orang-orang tersebut menggunakan
obat-obatan terlarang baik disengaja atapun tidak. Karena pada akhirnya akibat
dari semua ini tidaklah pandang bulu baik antara yang disengaja,tidak sengaja
atau bahkan kesalahan orang lain.
Sebuah film yang tidak hanya
bagus,tapi juga mempunyai sisi pembelajaran yang teramat kuat. Saya yakin “para
pemake” akan berpikir duakali untuk terus mengkonsumsi obat-obatan terlarang
setelah menonton film ini dengan “selesai”.
Sebuah film dengan eksekusi akhir
yang sangat mengagumkan.
My Rate : 5/5
malem ini saya akan menongtonnya...hehehe
BalasHapusohhh,...baiklah...saya tunggu komentar anda ttg filmnya.
BalasHapusnonton ah
BalasHapusGood review, good movie.
BalasHapusGood hahha
:D